7 TAHAPAN METODE UMMI (Model Active Learning)
1. Pembukaan
Pengkondisian siswa belajar, Salam Pembuka, Doa Pembuka UMMI
2. Apersepsi
Pengkondisian siswa belajar, Salam Pembuka, Doa Pembuka UMMI
2. Apersepsi
Adalah Mengulang kembali materi
yang telah diajarkan sebelumnya (dari halaman 1 peraga) untuk dapat dikaitkan
dengan materi yang akan diajarkan pada hari ini.
3. Penanaman Konsep
Adalah Proses menjelaskan materi/ pokok bahasan yang akan diajarkan pada hari ini dengan menggunakan kalimat penanaman konsep (Memakai peraga).
4. Pemahaman Konsep
Adalah memahamkan kepada anak terhadap konsep yang telah diajarkan dengan cara melatih dengan contoh-contoh yang tertulis di bawah pokok bahasan (memakai peraga).
5. Latihan/ Keterampilan
Adalah Melancarkan bacaan anak dengan cara mengulang-ulang contoh yang terdapat di buku UMMI dengan cara baca simak murni.
6. Evaluasi
Adalah Pengamatan sekaligus penilaian melalui buku prestasi/ mutaba’ah terhadap kemampuan dan kualitas bacaan siswa satu persatu.
7. Penutup
Adalah mengedrill kembali materi yang diajarkan Pengkondisian anak untuk tertib kembali kemudian membaca do’a penutup dan diakhiri dengan salam.
Adalah Proses menjelaskan materi/ pokok bahasan yang akan diajarkan pada hari ini dengan menggunakan kalimat penanaman konsep (Memakai peraga).
4. Pemahaman Konsep
Adalah memahamkan kepada anak terhadap konsep yang telah diajarkan dengan cara melatih dengan contoh-contoh yang tertulis di bawah pokok bahasan (memakai peraga).
5. Latihan/ Keterampilan
Adalah Melancarkan bacaan anak dengan cara mengulang-ulang contoh yang terdapat di buku UMMI dengan cara baca simak murni.
6. Evaluasi
Adalah Pengamatan sekaligus penilaian melalui buku prestasi/ mutaba’ah terhadap kemampuan dan kualitas bacaan siswa satu persatu.
7. Penutup
Adalah mengedrill kembali materi yang diajarkan Pengkondisian anak untuk tertib kembali kemudian membaca do’a penutup dan diakhiri dengan salam.
PENERAPAN 7 TAHAPAN
PEMBELAJARAN
TAHFIDZ DAN TAHSIN UMMI
SD AN NAHL ISLAMIC
SCHOOL
Waktu : Selama 2 x 35 menit (70 menit)
A. Pembukaan (5 menit)
yang terdiri dari: Salam, menanyakan kabar, do’a pembuka
ummi, dan absen siswa.
B. Tahfidz (20 Menit) metode Talaqqi
Yaitu Menghafal surat yang terdiri dari:
·
Apersepsi (5 menit) yang
terdiri dari muraja’ah hafalan yang dihafal sebelumnya (pada semester yang
sama).
·
Menambah Hafalan Baru sebanyak 3 baris
Al Qur’an (15 menit) dengan cara ditalaqqi oleh guru dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Guru membacakan 1 ayat sebanyak 3 kali dan siswa menyimaknya.
2.
Siswa mengulanginya minimal 10 kali sampai betul-betul lancar
3.
Guru mempersilahkan masing-masing siswa membaca 1 ayat dan yang lain
menyimaknya, serta guru menceklis di lembar hafalan siswa.
4.
Guru membacakan 1 ayat berikutnya sebanyak 3 kali dan siswa menyimaknya.
5.
Siswa mengulanginya minimal 10 kali sampai betul-betul lancar.
6.
Guru mempersilahkan masing-masing siswa membaca 1 ayat dan yang lain menyimaknya,
serta guru menceklis di lembar hafalan siswa.
7.
lalu menggabungkan dengan ayat sebelumnya sampai betul-betul lancar sampai
waktu 15 menit selesai.
C. Tahsin Ummi (40 Menit)
·
Apersepsi (5 Menit) yaitu
mengulang materi dari halaman 1 peraga pada jilid tertentu (yang dibaca hanya
beberapa baris pada masing-masing halaman).
·
Penanaman Konsep & Pemahaman (10 Menit) yaitu
memberikan materi baru dengan menggunakan peraga secara bersama-sama sampai
semua siswa betul-betul faham.
·
Keterampilan atau Baca Simak
Murni (25 Menit), yaitu Siswa secara bergantian membaca buku pada materi yang
sama dengan jilid ketika penanaman konsep (Prakteknya salah satu siswa membaca
dan yang lainnya menyimaknya).
D. Penutup (5 Menit), yang terdiri dari
·
Drill/ mengulang keseluruhan materi pada hari tersebut (hafalan dan konsep).
·
Selanjutnya siswa mengisi mutaba’ah dan ditandatagani oleh guru (Evaluasi)
·
Membaca Shadaqallah dan Do’a Senandung Al-Qur’an
·
Guru mengucapkan Salam.
KALIMAT PENANAMAN KONSEP PERAGA UMMI
JILID I : YANG INI DIBACA …………………………. “DICONTOHKAN”
JILID II : YANG
INI DIBACA …………………………. “DICONTOHKAN”
JILID III :
Hal 1 :
FATHAH DIIKUTI ALIF DIBACA PANJANG 1 AYUNAN, CONTOHNYA : BANA – BAANA # TANA -
TAANA
Hal 4 :
FATHAH PANJANG DIBACA PANJANG 1 AYUNAN CONTOHNYA:
YATAAMAA SAMA DENGAN YATAAMAA
Hal 6 :
KASROH DIIKUTI YA’ SUKUN DIBACA PANJANG 1 AYUNAN, CONTOHNYA : BINA – BIINA # TINA - TIINA
Hal 9 :
KASROH PANJANG DIBACA PANJANG 1 AYUNAN, CONTOHNYA HII SAMA DENGAN HII SAMA DENGAN HII
Hal 11 :
DHOMMAH DIIKUTI WAWU SUKUN DIBACA PANJANG 1 AYUNAN, CONTOHNYA BUNA – BUUNA #
TUNA - TUUNA
Hal 14 :
DHOMMAH PANJANG DIBACA PANJANG 1 AYUNAN, CONTOHNYA HUU=HUU=HUU
Hal 16 : ADA ALIF ATAU TIDAK TETAP DIBACA
PANJANG 1 AYUNAN, SEPERTI PANJANGNYA DHOMMAH DIIKUTI WAWU SUKUN, CONTOHNYA
QOOLUU = QOOLUU
Hal 18 :
CORET PANJANG DIBACA PANJANG 2 AYUNAN, CONTOHNYA LIQOOOO-ANAA # ILAAAA-AJALIN
JILID 4 :
Hal 1 : SETIAP HURUF LAM SUKUN DITEKAN MEMBACANYA, CONTOHNYA : HA – HAL
# TI - TIL
Hal 2 : LAM SUKUN DITEKAN MEMBACANYA WALAUPUN ADA
HURUF ALIF-NYA, CONTOHNYA: MAL = MAL # FIL = FIL
Hal 3, 4, : DITEKAN MEMBACANYA
Hal 5 : FATHAH DIIKUTI WAWU SUKUN
DITEKAN MEMBACANYA, CONTOHNYA: A-AU-AUNA
Hal 7 : FATHAH DIIKUTI YA’ SUKUN
SUKUN DITEKAN MEMBACANYA, CONTOHNYA: A-AI-AINA
Hal 8 : RO’
SUKUN DITEKAN MEMBACANYA, CONTOHNYA : MA – MAR, MI – MIR, MU – MUR
Hal 10 & 12 : BEDAKAN CARA
MEMBACANYA “DICONTOHKAN”
Hal 14 :
Hal 16 : SETIAP TASYDID DITEKAN
MEMBACANYA
Hal 18 : ADA ALIF LAM ATAU TIDAK
DITEKAN MEMBACANYA
JILID 5 :
Hal 1 :
FATHATAIN JIKA DIWAQAFKAN DIBACA PANJANG 1 AYUNAN /
FATHAH PANJANG JIKA DIWAQAFKAN DIBACA PANJANG
1 AYUNAN
Hal 2 : DHAMMATAIN JIKA DIWAQAFKAN, MAKA DIBACA
SUKUN
Hal 4 : KASRATAIN
JIKA DIWAQAFKAN, MAKA DIBACA SUKUN
Hal 5 :
TA’ MARBUTHAH JIKA DIWAQAFKAN, MAKA DIBACA HA’ SUKUN
Hal 7 :
NUN TASYDID DAN MIM TASYDID DIBACA DENGUNG YANG LAMA
Hal 8 :
NUN SUKUN ATAU TANWIN DIBACA DENGUNG YANG LAMA
Hal 11 : NUN
SUKUN ATAU TANWIN JIKA BERTEMU HURUF YA’, NUN, MIM, WAWU DIBACA DENGUNG YANG
LAMA
Hal 13 : MIM SUKUN JIKA BERTEMU MIM
MAKA DIBACA DENGUNG YANG LAMA
Hal 14 : MIM SUKUN JIKA BERTEMU BA’
MAKA DIBACA DENGUNG YANG LAMA
Hal 16 : NUN SUKUN JIKA BERTEMU BA’
MAKA DIBACA DENGUNG YANG LAMA
Hal 17 : ADA WAWU ATAU TIDAK TETAP
DIBACA PENDEK
Hal 18 : LAFADZ ALLAH JIKA
DIDAHULUI KASRAH MAKA DIBACA “LA”
Hal 19 : LAFADZ ALLAH JIKA
DIDAHULUI FATHAH DAN DHAMMAH MAKA DIBACA “LO”
JILID 6 :
Hal 1 :
QAF SUKUN DAN THA SUKUN DIPANTULKAN MEMBACANYA
Hal 2 :
BA’ SUKUN DIPANTULAN MEMBACANYA
Hal 3 :
JIM SUKUN DAN DAL SUKUN DIPANTULKAN MEMBACANYA
Hal 4 : BA’,
QAF, JIM BERTASYDID JIKA DIWAQAFKAN, MAKA DITEKAN LALU DIPANTULKAN MEMBACANYA
Hal 5 : NUN SUKUN ATAU TANWIN JIKA
BERTEMU LAM DAN RA’ TIDAK DIBACA DENGUNG
Hal 7 : NUN SUKUN ATAU TANWIN
BERTEMU HAMZAH, DAN HA’ DIBACA JELAS
Hal 9 : NUN SUKUN ATAU TANWIN
BERTEMU HA DAN KHA’ DIBACA JELAS
Hal 10 : NUN SUKUN ATAU TANWIN
BERTEMU ‘AIN DAN GHAIN DIBACA JELAS
Hal 11 : NUN
SUKUN ATAU TANWIN BERTEMU HAMZAH, HA’, HA, KHA,
‘AIN DAN GHAIN DIBACA JELAS
Hal 12 : CORET
PANJANG DIIKUTI TASYDID DIBACA PANJANG 3 AYUNAN
Hal 13 : NUN
IWADL JIKA DIAWAL TIDAK DIBACA, JIKA DITENGAH MAKA DIBACA “NI”
Hal 14 : SETIAP
BACAAN “ANA” “NA” NYA DIBACA PENDEK, JIKA TERPAKSA WAQAF DIBACA PANJANG 1
AYUNAN
HAL 16 : FATHAH
PANJANG DIBACA 1 AYUNAN, CORET PANJANG DIBACA 3 AYUNAN
AL WAQFU : TANDA WAQAF / BERHENTI
MU’ANAQAH : BOLEH BERHENTI DI
SALAH SATU TANDA
AL WASHLU : TANDA LANJUT /
SEBAIKNYA DILANJUTKAN
0 Response to "Pembelajaran Al Qur'an Metode UMMI di SD An Nahl Islamic School"
Post a Comment